Sabtu, 30 Januari 2016

Ikan Napoleon Diambang Kepunahan

Ikan Napoleon Diambang Kepunahan 

       


Sebaran dan Habitat Ikan Napoleon

Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus) merupakan salah satu spesies yang masuk daftar merah International Union for The Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), lembaga yang menetapkan potensi sumber daya sebagai batas kritis, langka, dan terancam populasinya. Ikan yang juga disebut sebagai ikan batu karang ini, hidup di wilayah perairan Raja Ampat Papua, Wakatobi, Bunaken, Buton, Sikka dan perairan Maluku.

Ikan Napoleon

Seperti namanya ikan batu karang, ikan Napoleon hidup di antara terumbu karang dan mengisi sebagian besar perairan yang memiliki gugus batu karang yang besar. Populasi di Indonesia masih dalam tahap sensus Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), namun bisa diperkirakan bahwa setiap hektar wilayah laut didiami hanya sekitar 20 ekor. Faktor pemijahan yang rendah dan eksploitasi besar-besaran menjadi penyebab utama semakin menurunnya jumlah populasi ikan yang juga dijuluki King of Ocean ini.

Ikan Napoleon – Raksasa Perairan Dangkal

Keistimewaan ikan ini bisa berukuran besar yakni mencapai panjang 2 meter dengan berat mencapai 180 Kg. Berukuran raksasa menjadikan ikan ini juga dinobatkan sebagai penguasa wilayah perairan dangkal. Ikan ini juga memiliki mata yang mampu berotasi 180 derajat dengan warna sisik yang menyala kebiruan meski di perairan dalam. Dampak bila ikan Napoleon punah otomatis akan memutus rantai keseimbangan laut. Sebagaimana diketahui bahwa ikan Napoleon adalah pemangsa bulu babi, karang cots, dan bintang laut raksasa yang penuh duri.

Menjaga Populasi Ikan Napoleon

Raksasa Laut – Ikan Napoleon

Ikan Napoleon juga termasuk daftar appendik II Convention on International Trade in Endangered Species (CITES). Belum tegasnya penerapan sistem Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) dalam hal perikanan dan kelautan membuat hasil kekayaan laut sering dijarah dan dirusak baik oleh penangkap ikan dalam negeri maupun luar negeri. Pemakaian bom untuk meledakkan karang dan racun sianida yang dipakai untuk menangkap ikan merupakan pelanggaran laut yang sangat berat. Tentunya bukan hanya spesies ikan kecil dan besar yang akan mati, melainkan juga vegetasi lautan akan turut rusak. Sudah menjadi tugas kita bersama untuk membantu menjaga sumber daya laut kita.

Penangkapan yang dilakukan secara ilegal dan brutal juga menjadi risk factor utama populasi ikan Napoleon semakin menurun. Oleh karena itulah, seyogyanya kita menjaga aset laut kita.usaha untuk menjaga populasi harus terus dilakukan dengan melakukan penelitian dan pemijahan. Selain itu, penangkapan yang diizinkan hanya dengan surat resmi dan itupun harus menangkap ikan dengan cara dipancing, bubu atau jaring insang.

Ikan Napoleon ini menjadi salah satu nilai kekayaan laut kita. Jangan sampai hanya karena kelalaian kita menjaga laut, di masa depan akan ada rubrik “Ikan ini pernah dimiliki Indonesia”. Mari melestarikan sumber daya laut kita secara bijak dan memberi wawasan kepada generasi penerus yang akan merawat laut Nusantara ini selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar